Artikel

Home / Artikel

19 EFEK KEMOTERAPI YANG HARUS DIWASPADAI

Efek kemoterapi sangat nyaris langsung dirasakan oleh si pasien, sebab sangat cepat cara kerjanya. Namun kemoterapi memang wajib dilakukan bagi mereka yang menderita kanker. Kanker adalah penyakit yang mengancam nyawa, diakibatkan oleh perkembangan sel abnormal yang tak terkontrol. Sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui sistem peredaran darah. 

Kemoterapi menggunakan zat kimia untuk mencegah perkembangan sel kanker. Obat yang digunakan dalam kemoterapi dikenal sebagai obat anti kanker, obat tersebut menghancurkan sel-sel berbahaya. Kemoterapi dapat diberikan melalui pembuluh darah, ditelan dalam bentuk kapsul/pil, atau injeksi. 

Kemoterapi adalah pengobatan kanker sistematis yang dapat mempengaruhi seluruh tubuh. Obat kemoterapi bekerja dengan membunuh sel kanker, namun obat ini tidak dapat membedakan antara sel berbahaya dan sel normal tubuh. Karena itulah kemoterapi dapat menyebabkan banyak efek samping. 

Parahnya efek samping tergantung pada tipe obat yang diberikan serta kesehatan pasien. Efek samping dapat berupa jangka pendek, jangka panjang, atau bahkan permanen. Efek samping yang dapat disebabkan kemoterapi antara lain:

1. MUAL
Mual adalah salah satu efek samping yang paling umum. Ini dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan, konstipasi, dan dehidrasi. Mual yang agak parah juga dapat menyebabkan muntah-muntah. Berikut adalah tips mengatasi mual akibat kemoterapi:

  • Obat anti-muntah. Sangat efektif dalam meminimalkan atau menghilangkan mual. Tanyakan kepada dokter mengenai jenis obat dan dosis yang tepat.
  • Gunakan alat makan dari plastik. Cobalah untuk menggunakan peralatan makan dari plastik untuk menghindari rasa logam yang dapat memicu mual.
  • Jahe. Herbal yang ampuh untuk mengatasi rasa mual. Jahe bahkan digunakan oleh NASA sebagai obat anti mabuk untuk para astronot.
  • Peppermint, dikenal dapat meringankan mual secara alami.
  • Permen, beberapa jenis permen seperti mint dan tart citrus dikenal bisa meringankan rasa mual ringan.
  • Biskuit asin, dikenal dapat menyerap kelebihan air liur yang sering memberikan kontribusi atas rasa mual dan mampu meminimalkan asam lambung.
  • Vitamin B6, Dosis 50 mg vitamin B6 dapat meminimalkan mual.
  • Madurasa dan manfaatnya akan menenangkan sistem perncernaan dan meringankan rasa mual.

2. MUNTAH. Cara untuk mengatasi kasus ini adalah:

  • Makan dalam porsi kecil tapi lebih sering, alih-alih makan sekaligus dalam porsi besar.
  • Hindari minum terlalu banyak satu jam sebelum dan sesudah makan.
  • Makan makanan yang hangat.
  • Minum sedikit demi sedikit.
  • Konsumsilah madu untuk memastikan asupan gizi bagi tubuh penderita.
  • Obat anti muntah bisa juga dicoba.


3.? ?????RAMBUT RONTOK 
Rambut rontok sementara adalah salah satu konsekuensi dari kemoterapi. Sel-sel folikel rambut adalah salah satu sel yang membelah dengan cepat dalam tubuh. Karena obat kemoterapi tidak dapat membedakan sel ini dan sel berbahaya, obat kemoterapi juga menghancurkan sel-sel folikel rambut, menyebabkan rambut rontok.

4. DIARE DAN KONSTIPASI 
Sel-sel di dinding usus juga dihancurkan oleh obat kemoterapi, sehingga menyebabkan diare. Diare selama pengobatan kanker juga dapat disebabkan karena kecemasan, stres, kekurangan gizi, atau bedah usus. Diare dapat menyebabkan sakit perut, kram perut, kembung, mual, kehilangan nafsu makan, dan iritasi kulit. Beberapa penghilang rasa sakit dan pengobatan anti kanker juga dapat menyebabkan konstipasi, ini dapat terjadi jika kurang asupan serat atau cairan.

5. NYERI, bisa dibantu dengan cara:

  • Meditasi, Cobalah teknik meditasi, yoga atau pernapasan untuk membantu mengatasi stres dan nyeri yang disebabkan oleh kanker dan kemoterapi.
  • Akupunktur,  juga dapat membantu meringankan rasa sakit dan berbagai gejala lainnya yang berhubungan denga efek samping kemoterapi.
  • Pijat. Terapi pijat bisa mengurangi nyeri otot sekaligus stres.
  • Obat anti inflamasi. Dapat menjadi pilihan selama kemoterapi serta setelah menjalani prosedur pembedahan.
  • Bee Propolis yang memiliki efek antiinflamasi, antikanker serta menguatkan daya tahan tubuh secara natural

6. DEPRESI

  • Bergabung dengan support group lokal atau komunitas online lainnya. Komunitas semacam ini dapat menjadi tempat berbagi dan mendapatkan dukungan.
  • Olahraga dapat membantu melepaskan berbagai zat kimia tubuh yang mampu melawan depresi dan stres.
  • Manjakan diri. Manikur, sepasang sepatu baru, atau berlibur sejenak dapat membantu mengurangi tingkat depresi.
  • Resep antidepresan dapat mengurangi gejala emosional dan fisik akibat depresi sehingga memungkinkan pasien fokus pada perawatan dan pemulihan.
  • Konseling pribadi dapat membantu pasien dan keluarga mereka mengatasi berbagai ketidakstabilan emosi, kekhawatiran, dan kesulitan yang menyertai kanker dan kemoterapi.

7. KELELAHAN 
Banyak pasien kanker mengeluh kelelahan dan kurang tenaga. Ini disebabkan rasa sakit, kehilangan nafsu makan, kekurangan tidur serta darah rendah. Kelelahan karena kemoterapi muncul tiba-tiba dan dapat berlangsung beberapa hari, beberapa minggu, atau bahkan sampai beberapa bulan.

8. REAKSI ALERGI atau HIPERSENSITIVITAS 
Kemoterapi dapat menyebabkan reaksi alergi atau hipersensitivitas, yang dipicu oleh respon sistem kekebalan tubuh. Anafilaksis adalah reaksi alergi yang parah, yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah, syok, atau bahkan kematian. Gejala utama reaksi alergi antara lain sulit bernafas, ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan kelopak mata, pembengkakan lidah, dan pembengkakan bibir.

9. MASALAH KULIT 
Kemoterapi dapat menyebabkan masalah-masalah kulit seperti ruam kulit dan kulit kering. Selain itu juga dapat menyebabkan kulit terkelupas, pecah-pecah, bersisik, dan gatal.

10. SAKIT TENGGOROKAN dan SARIAWAN 

Obat anti kanker dapat menyebabkan iritasi pada jaringan mulut dan tenggorokan. Iritasi pada jaringan mulut akhirnya menyebabkan sariawan. Sebagai akibatnya pasien menjadi sulit berbicara, makan, mengunyah, dan menelan karena rasa sakit yang ada.

?11. PENURUNAN BERAT BADAN

Beberapa suplemen gizi akan ideal dikonsumsi untuk membantu mencegah penurunan berat badan yang terlalu ekstrim. Konsultasikan dengan dokter mengenai suplemen apa saja yang cocok dan aman.

12. SARAF dan OTOT 
Dalam beberapa kasus kemoterapi mempengaruhi saraf, menyebabkan neuropati perifer. Menyebabkan gejala seperti lemah, rasa terbakar, kesemutan, rasa sakit, atau mati rasa pada tangan atau kaki. Masalah terkait saraf dan otot juga dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan keseimbangan, nyeri rahang, rasa sakit saat berjalan, gemetar, sakit perut, atau kehilangan pendengaran.

13. SUPRESI SUMSUM TULANG 
Sel-sel darah seperti sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit diproduksi di sumsum tulang. Karena kemoterapi menargetkan sel-sel yang membelah dengan cepat, kemoterapi juga mempengaruhi sel-sel sumsum tulang. Sebagai akibatnya produksi sel darah di sumsum tulang jadi menurun.

14. ANEMIA 
Menurunnya kemampuan sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah merah dapat menyebabkan kurangnya jumlah sel darah merah. Sel darah merah bertanggung jawab membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh. Karena kekurangan sel darah merah, jaringan tubuh jadi kekurangan oksigen. Anemia menyebabkan gejala seperti kelelahan, sesak napas, pusing, lesu, dan lelah.

15. INFEKSI 
Kemoterapi menyebabkan berkurangnya produksi sel darah putih(leukopenia), menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga tubuh lebih rentan terkena infeksi.

16. PENDARAHAN atau MASALAH PEMBEKUAN DARAH 
Karena supresi sumsum tulang jumlah trombosit yang ada jadi berkurang. Trombosit memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah. Jumlah trombosit yang berkurang menyebabkan gejala seperti memar tiba-tiba, pendarahan lama setelah luka kecil, mimisan, gusi berdarah, hematuria, tinja hitam atau berdarah, dan sakit kepala.

17. GEJALA SEPERTI FLU 
Beberapa orang mengalami gejala mirip flu beberapa jam setelah kemoterapi. Gejala-gejala tersebut antara lain seperti sakit kepala, mual, lelah, menggigil, demam ringan, kehilangan nafsu makan, dan nyeri sendi.

18. EFEK PADA ORGAN SEKSUAL 
Kemoterapi dapat mempengaruhi organ seksual baik pria maupun wanita. Obat kemoterapi dapat menurunkan jumlah sperma, sehingga dapat menyebabkan infertilitas sementara atau permanen. Obat kemoterapi dapat mempengaruhi ovarium dan kadar hormon, sehingga dapat menyebabkan gejala seperti menopause dan infertilitas sementara atau permanen.

 

19. RISKO KANKER YANG KEDUA

Obat kemoterapi bisa membuat si pasien terkena kanker kedua, paling sering kanker darah. Leukimia muncul karena pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan kanker lainnya. Jadi jika seseorang menjalani kemoterapi kanker payudara, jika tidak hati-hati dalam 48 jam setelah kemo, risiko muncul kanker darah meningkat, termasuk pada orang lain di sekitarnya akibat kontak dengan obat kemoterapi.


Meski terdapat banyak efek samping, kemoterapi adalah salah satu pengobatan yang paling efektif untuk berbagai tipe kanker. Karena Efek samping tergantung pada tipe obat yang diberikan serta kesehatan pasien maka kesehatan pasien sangat penting untuk diutamakan. Caranya? Baca: SAYA TERBEBAS DARI KANKER STADIUM 3B

Learn More

If you can think of anything we missed, let us know by sending your mail to :
careonline@breakthrough-generation.com
or
superb.breakthrough@gmail.com