Anggraini Linggodigdo
JALAN YANG BANYAK HAMBATAN BUKAN BERARTI BUKAN JALAN TUHAN
JALAN YANG BEBAS HAMBATAN BUKAN BERARTI PASTI JALAN TUHAN
Rumah seperti kapal pecah, dimarahi ortu, ditolak banyak orang, diremehkan, dipandang sebelah mata...wuiiihhh buanyak sekali. Thanks God, Kenangan masa yang sangat indah yang membuat hari ini kehidupan kami menjadi bahagia luar biasa. Sejarah itu justru membuahkan karakter pantang menyerah, selalu melakukan yang terbaik dan kedisiplinan dalam hidup ini. Saya, Anggraini adalah ibu dari 4 orang anak yang membahagiakan. Menjadi istri Lion Djajono adalah anugerah yang terindah dalam hidup ini. Bersama beliau, saya menjalankan peran sebagai ibu buat anak-anaknya, istri dan partner kerja buatnya serta konselor buat semua rekan kerja di seluruh Indonesia dan di luar Indonesia. Dulunya banyak sekali pekerjaan yang saya lakukan untuk mengumpulkan rupiah demi rupiah. Menjadi guru, dosen, kerja part time di kantor konsultan, perangkai bunga, semua dilakukan agar mendapatkan banyak uang. Tetapi akhirnya waktu saya habis karena ternyata apa yang saya lakukan adalah membarter waktu dengan uang. Waktu saya habis hanya untuk mengumpulkan pundi-pundi keuangan. Tidak memiliki waktu berkualitas untuk keluarga. Setiap hari-harinya diisi dengan mengejar dan mengumpulkan uang. Kemudian saya mencoba untuk melakukan refleksi diri. Apa semestinya tujuan hidup ini. Sampai akhirnya membawa pada suatu jawaban yaitu Bahagia. Ada cerita yang mengatakan: Kalau ingin bahagia 1 jam pergilah tidur, kalau ingin bahagia selama 1 hari pergilah memancing, kalau ingin berbahagia selama 1 minggu pergilah honeymoon, kalau ingin berbahagia 1 tahun mintalah warisan. TETAPI KALAU INGIN BERBAHAGIA SELAMANYA, PERGILAH MENOLONG BANYAK ORANG.
Bagaimana bisa menjalankan peran dengan maksimal sebagai seorang ibu di abad ke 21 sekarang ini jika tidak mengerti perkembangan yang terjadi, gaptek dan tidak mengikuti perubahan jaman? Justru sambil menjalankan bisnis HDI, sekaligus menginspirasi anak-anak untuk menjadi pengusaha. Bukannya mencari lapangan pekerjaan (saat selesai jenjang pendidikan formal) tetapi justru menciptakan lapangan pekerjaan.
Wanita berbisnis dan mengembangkan diri sendiri? Dari kacamata saya, HUKUMNYA WAJIB. Karena wanita diciptakan sedemikian indahnya untuk menjalani perannya sebagai istri, ibu dan makhluk yang bermanfaat buat banyak orang. Bisnis dan Teknologi bukan hanya milik pria tetapi milik semua orang yang mau tumbuh dan berkembang demi keberartian hidup. Bagaimana caranya menjadi WANITA KEREN? Tentunya wanita yang bisa menjadi contoh buat anak-anaknya, kebanggaan buat pasangannya, inspirasi buat rekan-rekannya. Bukan hanya pandai berbelanja alias shopping tetapi juga ahli dalam mengusahakannya.
Dengan latar belakang sebagai seorang akuntan, banyak sekali orang-orang yang memanggil bu dokter..wkwkwk, kalau sudah demikian terselip rasa bangga dan hidup menjadi berarti. Karena banyak sekali yang memiliki keluhan berbagai macam masalah kesehatan, dengan pengobatan medis hasil tidak maksimal ternyata terbantu melalui HDI. (bisa cek di blog yang saya tulis di www.miraclealwayshappens.blogspot.com)
Waktu yang fleksibel dalam menjalani bisnis ini, membuat saya bisa melihat pertumbuhan dan kemajuan anak-anak. Ck..ck...ck.. sungguh bersyukur bisa melihat keajaiban-keajaiban yang terjadi pada anak-anak. Sambil terus mengikuti dan membantu perkembangan rekan-rekan HDI di seluruh nusantara... bisa berdecak kagum melihat potensi-potensi mereka yang awalnya minus bisa menjadi sangat luar biasa. Kehidupannya maju dan mapan, karkternya menjadi sabar dan lebih rendah hati, cinta damai dan bahagia. WOW...WOW...Thanks GOD, memang kesempurnaan hanyalah milikmu. Tetapi Kau ciptakan aku dengan segala kesempurnaanMu untuk berbagi BERKAT dan KEAJAIBAN melalui HDI. Dengan HDI banyak sekali yang terbantu....Buat para wanita, ayo berlomba-lomba untuk mengumpulkan kebaikan dengan cara berkarya dan menolong lebih banyak orang.
GO BREAKTHROUGH
