Penelitian

Home / Penelitian

PENDAPAT PARA AHLI TENTANG MADU

Arieh Bergman dkk, melalui artikelnya berjudul “Acceleration of Wound Healing by Topical Application of Honey” yang diterbitkan di dalam American Journal of Surgery, tahun 1983 melaporkan tentang penggunaan madu tanpa proses yang tidak dimasak ternyata efektif pula untuk penyembuhan luka terbuka, luka infeksi dan luka bakar. Disitu disebutkan pula kalau dapat digunakan dengan hasil yang baik untuk luka dekubitus (luka karena immobilisasi lama, biasanya pada pasien yang tidak sadar atau lumpuh).

Memperkuat pernyataan di atas, penelitian oleh ahli kesehatan dari Israel menyatakan bahwa daerah luka mengecil dan terjadinya proses perbaikan jaringan luka pada hewan percobaan yang dioles dengan madu lebih cepat dibandingkan grup control lain (tanpa dioles madu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa madu mempercepat proses perbaikan jaringan luka.

S.Mladenov dari Bulgaria membuat laporan berjudul “Diseases of the Air Passages Treated With Honey”. Sebuah judul berdasarkan penelitian yang melibatkan 17.862 penderita saluran pernafasan, yang mana membuktikan bahwa madu dengan khasiat anti bakteri, anti alergi peradangan, dan sebagai ekspektoran (mengencerkan dahak) juga sebagai pelindung tubuh terhadap berbagai serangan penyakit, mampu melakukan regenerasi sel-sel penderita sakit. 17.862 penderita yang terdiri dari 8.836 pria dan 9.062 wanita dengan usia antara 21-60 tahun menunjukkan hasil sebagai berikut :

 

Jenis Penyakit

Gejala Hilang Total

Kondisi menjadi lebih baik

Peningkatan kondisi/ temporer

Tidak ada perubahan

 
 
 

Bronkitis kronis

64,41%

23,50%

6,30%

5,69%

 

Bronkitis asma

62,00%

26,40%

5,60%

6,00%

 

Asma bronkiale

55,44%

30,25%

5,80%

6,00%

 

Rhinitis kronis

82,00%

14,00%

 

4,00%

 

Rhinitis alergi

62,00%

22,00%

6,00%

6,00%

 

Sinusitis

56,00%

14,00%

16,00%

14,00%

 

 

Kesimpulan bahwa madu, sangat baik untuk membantu meringankan bahkan dapat membantu penyembuhan gangguan terhadap saluran pernafasan. Dan hal ini pula membuktikan bahwa madu bukanlah pesaing dari obat batuk

Peter C Molan ( 1992 ), peneliti dari Departement of Biological Sciences, University of Waikoto, Selandia Baru. Menurutnya Madu terbukti mengandung zat antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai kuman patogen penyebab penyakit.

Kamaruddin (1997), peneliti dari Departement of Biochemistry , Faculty of Medicine , University of Malaya di Malaysia, menyebutkan Bahwa di dalam madu terkandung zat anti mikrobial, yang dapat menghambat penyakit.
 

Dr. Muhammad Salim Khan M.D (M.A.), D.O. lahir di barat laut wilayah perbatasan Pakistan, memiliki otoritas International Islaamic obat dan pengobatan alternatif. Dia adalah pendiri-direktur dari institut Mohsin - Leicester, sebuah organisasi yang ditunjuk untuk latihan, pengajaran dan penelitian tentang pengobatan alternatif. Dia mengatakan bahwa madu adalah alami, pra makanan yang dicerna bila diberikan dapat segera berasimilasi ke dalam aliran darah. Madu ini sangatlah aman sehingga dapat digunakan dari saat kelahiran sampai seterusnya untuk bayi yaitu sebagai makanan dan obat-obatan. Ada ratusan penelitian di seluruh dunia menegaskan manfaat madu sebagai makanan dan obat-obatan untuk bayi dan anak-anak.

Dr. Milton yang melakukan penelitian mengatakan bahwa setengah sendok makan madu yang diambil dalam satu gelas air dan ditaburi bubuk kayu manis dapat meningkatkan vitalitas tubuh dalam seminggu.

Dr. FG Winarno Kepala Pusat Pengembangan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor didalam bukunya "Madu, Teknologi, Khasiat dan Analisanya" menyatakan bahwa gula serta mineral yang terdapat dalam madu berfungsi sebagai tonikum bagi jantung. Otot-otot jantung yang bekerja tanpa henti sehingga selalu membutuhkan glukosa sebagai sumber tenaga untuk mengganti energi yang hilang, serta nutrisi madu sebagian besar terdiri dari glukosa.

Dr. Dixon dalam majalah Dis Lancet Infect pada bulan Februari 2003, menegaskan adanya kekuatan besar dalam madu yang mampu mengalahkan bakteri dimana bakteri-bakteri tersebut tidak mampu bertahan hidup dalam madu. Dianjurkan untuk menggunakan madu dalam mengobati berbagai jenis luka termasuk luka bakar.

Prof. Amoln dalam majalah Dentgen di bulan Desember 2001, menegaskan bahwa madu biasa mempunyai peranan penting dalam pengobatan penyakit-penyakit gusi, sariawan serta berbagai gangguan mulut lainnya, hal ini disebabkan madu memiliki spesifikasi anti-bakteri.

Dr. Jennifer Eddy dari Fakultas Kedokteran Universitas Wisconsin menganjurkan untuk menggunakan madu lebah sebagai obat yang dioleskan ditempat yang luka. Dia juga menekankan keharusan mendahulukan pengobatan dengan madu karena ini bukan perkara mudah.

  • Manfaat Madu & Pendapat Para Ahli Hipocrates, Bapak Kedokteran Modern menyatakan bahwa madu baik bagi kesehatan tubuh. Hipocrates minum madu secara rutin hingga ujung usianya, 107 tahun Ibnu Sina (Avicenna) berkata, “Jika ingin awet muda segar dan bugar walau usia tua, minumlah madu secara rutin.” National Honey Board 2005: “Madu kaya akan antioksidan.” Rumah Sakit Anak Jerman: “Luka lebih cepat sembuh diterapi dengan madu dibandingkan dengan yodium, antibiotic dan salep” Atlet Romawi dan Yunani Kuno minum madu sebelum dan sesudah bertanding untuk meningkatkan stamina. PH madu 3,2-2,4. Bakteri berkembang biak pada PH 7,2-7,4 Konsumsi madu 50-100 gram/hari pada pasien jantung dapat meningkatkan kadar HB, menormalkan komposisi darah dan memperbaiki dinding pembuluh darah. 1 Kilogram madu = 3280 kalori, setara dengan 50 butir telor, 5,7 liter susu, 25 buah pisang, 40 buah jeruk, 4 kilogram kentang dan 1,68 kg daging.
  • Sebuah studi yang dipublikasikan ke dalam majalah Pharmacolres tahun 2001 para peneliti menyatakan bahwa madu bisa membantu pengobatan infeksi lambung. Disamping itu para peneliti juga melakukan penelitian tentang pengaruh madu alami terhadap bakteri yang terbukti bisa menyebabkan terjadinya tukak (infeksi) lambung yang dikenal bakteri philory diperoleh penjelasan bahwa pemberian cairan madu dengan konsentrasi tertentu dapat melemahkan bakteri-bakteri tsb.
  • Seorang ilmuwan di Spanyol telah membuktikan bahwa madu mengandung bahan alami yang membunuh kuman influenza dan menyelamatkan pasien dari flu.
  • Para ilmuwan telah menemukann bahwa madu mempunyai berbagai vitamin dan zat besi dalam jumlah besar.
  • Di dalam sebuah penelitian di Universitas Copenhagen, ditemukan bahwa ketika para dokter memperlakukan pasien dengan campuran satu sendok madu dan setengah sendok teh bubuk kayu manis sebelum sarapan, mereka menemukan bahwa dalam satu minggu dari 200 orang hanya 73 pasien yang benar-benar terhindar dari rasa sakit dan selama satu bulan sebagian besar semua pasien yang tidak dapat berjalan atau bergerak karena arthritis sekarang mulai dapat berjalan tanpa rasa sakit.
  • Sesuai riset dari para ilmuwan dipublikasikan pada majalah Weekly World News yag diterbitkan di Kanada pada tanggal 17 Januari 1995 telah memberikan daftar penyakit yang bisa disembuhkan dengan madu dan kayu manis.
  • Penelitian terbaru di Jepang dan Australia telah menyatakan bahwa kanker perut dan tulang telah banyak disembuhkan dengan sukses.
  • Penelitian terbaru juga menunjukan bahwa kandungan gula di dalam madu lebih banyak manfaat daripada yang merugikan didalam tubuh.

Learn More

If you can think of anything we missed, let us know by sending your mail to :
careonline@breakthrough-generation.com
or
superb.breakthrough@gmail.com