Artikel

Home / Artikel

NGGA MEROKOK NGGA JANTAN, KATANYA?

Apa sih enaknya merokok? Kata perokok, orang yang tidak merokok selalu membuat pernyataan yang menyerang, menyakitkan dan intinya tidak akan menghentikannya untuk terus merokok. Sadar memang bahwa penjelasan tentang akibat buruk merokok ada di mana-mana. Tahu dan paham tetapi banyak yang tidak berhenti merokok bahkan setiap periode meningkatkan jumlah batang yang dihisap tiap harinya. Perokok juga mengatakan jika pria maka akan TERLIHAT LEBIH JANTAN jika merokok. Hmmm... apakah pernyataan itu benar? APAKAH BERARTI TIDAK MEROKOK BERARTI TIDAK JANTAN? Sepertinya tidak ada kamus yang menyatakan bahwa merokok meningkatkan kejantanan justru merokok malah menurunkan kejantan. Ya...apalah..apalah para perokok selalu merasa benar dengan tindakannya. Mereka MENYADARI SEPENUHNYA dan INGIN KENDALI HIDUPANYA ADA DITANGANNYA BUKAN PADA ROKOK akan berusaha untuk segera membuat KEPUTUSAN PENTING dalam hidupnya.

Peringatan akan bahaya merokoksemacam itu sudah sering terlihat dan terdengar baik di media cetak maupun media elektronik dan di setiap bungkus rokok. Tetapi peringatan itu tidak menyurutkan niat para perokok untuk tetap menghisap candu yang berisi ratusan bahan kimia mematikan. Data statistik menunjukan 34,7 persen penduduk Indonesia adalah perokok aktif artinya 1 dari 3 penduduk Indonesia merokok.

Rokok merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dan merupakan satu-satunya produk legal yang membunuh seperti hingga setengah penggunannya. Kebiasaan merokok sedikitnya menyebabkan 30 jenis penyakit pada manusia.  Penyakit yang timbul akan tergantung dari kadar zat berbahaya yang terkandung, kurun waktu kebiasaan merokok, dan cara menghisap rokok. Semakin muda seseorang mulai merokok, makin besar risiko orang tersebut mendapat penyakit  saat tua.

MENGAPA MEROKOK BERBAHAYA?

Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 4.000 zat kimia, 400 jenis diantaranya bersifat karsinogenik, yaitu zat yang merusak gen dalam tubuh sehingga memicu terjadinya kanker, seperti kanker paru, emfisema, dan bronkitis kronik. Beberapa penyakit yang ditimbulkan karena roko adalah:

KANKER PARU-PARU

            

KANKER NASOFARING

         

KANKER MULUT

        

KANKER PANKREAS

       

KANKER GINJAL

       

KANKER RAHIM

       

KANKER KANDUNG KEMIH

        

SERANGAN JANTUNG dan STROKE

        

IMPOTENSI

       

 

MERUSAK PEMBULUH DARAH (GANGREN)

       

 

KELAINAN DAN CACAT JANIN

       

       

Dan berbagai macam masalah kesehatan yang ditimbulkan termasuk masalah osteoporosis, gangguan yang berhubungan dengan saluran pernafasan. Bagi perokok, kadang-kadang yang menjadi patokan dampak merokok buat mereka adalah gangguan pernapasan. Sehingga jika mereka tidak batuk dan tidak sesak napas, mereka masih tetap merokok. Padahal efek samping dari merokok tidak melulu berdampak pada saluran pernapasan. Tampaknya mereka harus “kapok” terlebih dahulu sebelum berhenti merokok. 

Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna.  Asap rokok mengandung sejumlah zat yang berbahaya seperti benzen, nikotin, nitrosamin, senyawa amin, aromatik, naftalen, ammonia, oksidan sianida, karbon monoksida benzapirin, dan lain-lain. Partikel ini akan mengendap di saluran napas dan sangat berbahaya bagi tubuh. Endapan asap rokok juga mudah melekat di benda- benda di ruangan dan bisa bertahan sampai lebih dari 3 tahun, dengan tetap berbahaya.

Dampak lain yang sebenarnya tidak diketahui oleh para perokok bahwa rokok akan menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan atas seseorang. Mereka yang merokok sering merasa begah, cepat kenyang dan kembung. Rokok juga menyebabkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan atau refluks yang mencetuskan penyakit GERD. Belum lagi rokok juga dapat merusak gusi serta gigi geligi. 

Mereka umumnya tidak nafsu makan karena lambungnya sudah terasa penuh dengan gas akibat hirupan asap rokok. Kondisi hipoksia kronis pada seseorang perokok juga dapat mencetuskan penurunan nafsu makan. Oleh karena itu kita sering mendengar seseorang perokok yang berhenti merokok berat badannya akan naik karena nafsu makannya bertambah atau menjadi meningkat setelah berhenti merokok. 

BAHAYA PEROKOK PASIF

Perokok pasif lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. Dokter Budhi Antariksa, Spesialis Paru dari Rumah Sakit Royal Taruma mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekitarnya.

Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan. “Namun karena perokok aktif sekaligus menjadi perokok pasif maka dengan sendirinya risiko perokok aktif jauh lebih besar daripada perokok pasif,”  ujar dr.Budhi Antariksa.

Tidak sadarkah bahwa melakukan aktifitas merokok di dalam rumah akan membuat keluarga kita menderita karena pengap menghisap asap rokok dan berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit berat dari mulai kanker paru-paru, gangguan pernafasan akut, jantung, stroke, melemahnya fungsi otak pada anak, sulit konsentrasi bahkan bisa menimbulkan gejala kematian mendadak pada bayi yang lebih dikenal dengan sebutan sudden infant death syndrome (SIDS) .

Pernahkah kita memperhatikan anak atau bayi kita sekali-kali batuk dan terkadang kambuh lagi padahal buah hati kita tidak sedang sakit, bisa jadi penyebabnya bukan oleh virus tapi anak kita sudah menjadi perokok pasif lantaran ada salah satu dari anggota keluarga sering melakukan aktifitas merokok di dalam rumah.

Selain itu, Merokok telah terbukti dapat menyebabkan kelainan pada produksi sperma. Pertama, rokok dapat mengurangi jumlah sperma, salah satu kontributor utama untuk infertilitas pria.

Merokok dapat membahayakan mortilitas sperma atau kemampuan sperma untuk bergerak. Ketika sperma bergerak lambat atau tidak melakukan perjalanan dalam garis lurus, maka sperma akan menghadapi kesulitan memasuki lendir serviks atau menembus kulit luar sel telur. Akibatnya, sperma yang bergerak lambat kemungkinan juga tidak mampu membuahi sel telur.

Selain itu, merokok dapat menyebabkan impotensi pada akhirnya. Bahan kimia beracun dari rokok akan masuk ke dalam pembuluh darah tubuh dan menyebabkan kerusakan serta membatasi aliran darah.

Dalam hal kesuburan, ini dapat menyebabkan ereksi lemah dan tidak efektif, yang tergantung pada aliran darah sehat ke pembuluh darah penis. Sementara perokok muda mungkin tidak mengalami masalah ini, tapi dari waktu ke waktu semua pria perokok berisiko impotensi untuk beberapa derajat, seperti dilansirgettingpregnant.co.uk, Kamis (3/5/2012).

AYO HIDUP SEHAT TANPA ROKOK!! 

Learn More

If you can think of anything we missed, let us know by sending your mail to :
careonline@breakthrough-generation.com
or
superb.breakthrough@gmail.com