Testimonial

Home / Testimonial

HATI-HATI SERANGAN AEDES AEGYPTI, MEMATIKAN!!! (3)

Penyakit DBD sering salah didiagnosis dengan penyakit lain seperti flu atau tipus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD bisa bersifat asimtomatik atau tidak jelas gejalanya. Data di bagian anak rumah sakit menunjukkan pasien DBD sering menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual, maupun diare. Masalah bisa bertambah karena virus tersebut dapat masuk bersamaan dengan infeksi penyakit lain seperti flu atau tipus. Dengan pemeriksaan klinis yang baik dan lengkap, diagnosis DBD serta pemeriksaan penunjang (laboratorium) dapat membantu terutama bila gejala klinis kurang memadai. Menurutnya, angka kematian terbanyak saat ini terjadi pada kelompok anak-anak. Data dari World Health Organization (WHO) pada 2010 mencatat, insiden demam dengue meningkat selama 50 tahun terakhir. 

DBD PULIH TANPA HARUS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT

Sabtu 6 April 2013, adik saya, Nuraini Wulandiani, 16 tahun seorang pelajar SMA menderita panas tinggi. Meski sudah minum obat analgesik dan antipretik, panas tinggi tetap berlangsung di hari Minggu. Saat itu saya langsung berikan CLOVER HONEY dan PROPOELIX. Esok harinya 8 April 2014 di tes darah, Trombositnya 159.000. Saya berkonsultasi dengan DR. MM Moeliono, Sp.PD dan didiagnosa terkena DB. Dokter tersebut tetap menyarankan konsumsi produk HDI serta makan dan minum yang banyak. DR. Moeliono menyarankan untuk konsumsi PROPOELIX 3x4, POLLENERGY 3x2, CLOVER HONEY 3x1 sendok makan dan ROYAL JELLY LIQUID 1x1 sendok takar. Hari Selasa 9 April 2014 hasil test menunjukkan trombo 129.000. Rabu 92.000. Kamis turun menjadi 80.000 karena disertai dengan menstruasi (saya khawatir pecah pembuluh darah, tetapi ternyata memang waktunya mestruasi). Jumat 73.000. Sabtu trombo naik menjadi 79.000 dan Minggu naik sangat tinggi menjadi 177.000. Trombo mengalami peningkatan lebih dari 100%. Adik kami dinyatakan sembuh. Berkat HDI, adik kami pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit. Terimakasih HDI.(Diceritakan oleh Drh. Evi Wulandiani)

 

Baca: http://www.breakthrough-generation.com/info/berita/Penyakit/136

GO BREAKTHROUGH

Learn More

If you can think of anything we missed, let us know by sending your mail to :
careonline@breakthrough-generation.com
or
superb.breakthrough@gmail.com